Kegiatan rembuk perempuan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan penelitian yang dilakukan pada tahun 2023 tentang pemberdayaan perempuan dan kesetaraan serta keadilan gender pada 12 desa dari 3 kecamatan tersebut di atas.
Untuk memotivasi kaum perempuan, anak muda dan kaum disabilitas agar berani berbicara dan mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan strategis yang mungkin selama ini belum terpenuhi, maka kegiatan Rembuk Perempuan ini manjadi sebuah ruang diskusi sekaligus wadah untuk menyepakati usulan-usulan kepada pihak pemerintahan desa agar diakomodir dalam RKPDes dan APBDes.







Untuk memotivasi kaum perempuan, anak muda dan kaum disabilitas agar berani berbicara dan mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan strategis yang mungkin selama ini belum terpenuhi, maka kegiatan Rembuk Perempuan ini manjadi sebuah ruang diskusi sekaligus wadah untuk menyepakati usulan-usulan kepada pihak pemerintahan desa agar diakomodir dalam RKPDes dan APBDes.
Dalam melaksanakan kegiatan selama sebulan penuh dengan berkeliling pada semua desa-desa tersebut dengan kondisi infrastruktur jalan dan cuaca yang tidak bersahabat, YSDK berkolaborasi dengan Pemerintahan Kabupaten Bengkayang melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam konteks Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Institut Shanti Bhuana (ISB) Bengkayang dan Kader-kader gender tingkat Desa.


Kegiatan ini tidak hanya dilakukan sekali saja namun masih akan dilanjutkan dengan rembuk-rembuk berikutnya misalnya penyusunan proposal kegiatan sebagai hasil kerja yang akan diusulkan kepada pemerintah desa dan kabupaten maupun pihak-pihak lainnya yang ingin berkontribusi untuk peningkataan peran perempuan, kesetaraan dan keadilan gender dalam kerangka Desa Tangguh Iklim, Ramah Perempuan dan Anak.
Tetap semangat TIM Gender dan Pemuda YSDK bersama Kabid Pemberdayaan Perempuan DSP3A Bengkayang (Ibu Ita cs) dan Ibu Kiki dari ISB.







